Strategi Komunikasi dalam Pembinaan Tahfidz di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thabraniyah

Authors

  • Muslihatun Amaliah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Ilah Holilah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

DOI:

https://doi.org/10.59603/niantanasikka.v3i2.797

Keywords:

communication strategy, motivation, Pace and Faules, pesantren, tahfidz guidance

Abstract

This study aims to examine the communication strategies implemented in the Qur’an memorization (tahfidz) program at Al-Qur’an Ath-Thabraniyah Islamic Boarding School (Pesantren). The tahfidz program is a complex process that not only emphasizes the cognitive aspect of memorization but also involves deep emotional and spiritual approaches. Communication strategies serve as the main instrument in building understanding, creating acceptance, and motivating students (santri) to achieve their memorization targets. This research uses a qualitative approach with methods including observation, interviews, and documentation to obtain in-depth data. The findings reveal that tahfidz instructors apply communication strategies based on Pace and Faules’ theory, which consists of three main objectives: To Secure Understanding, To Establish Acceptance, and To Motivate Action. These strategies are applied through providing insight into the virtues of Qur’an memorizers, setting appropriate schedules for memorization activities, and delivering motivation through inspirational stories and the benefits of memorizing the Qur’an. The tasmi’ sessions, held regularly, also serve as a medium for evaluation and for strengthening the students’ spiritual and mental development. With effective communication strategies, the tahfidz guidance process becomes more efficient, thus enhancing students’ enthusiasm and discipline in memorizing the Qur’an optimally.

References

Dhofier, Z. (2011). Tradisi pesantren: Studi tentang pandangan hidup kyai. LP3ES.

Fitriyani, R. (2020). Pengaruh motivasi terhadap prestasi hafalan Al-Qur’an. Jurnal Tarbiyah, 7(1), 44–52.

Hasan, A. (2020). Komunikasi interpersonal dalam pendidikan tahfidz. Jurnal Komunikasi Pendidikan Islam, 3(2), 99–112.

Hidayat, R. (2021). Tantangan guru tahfidz dalam membangun kedisiplinan santri. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 33–41.

Ibrahim, N. (2023). Komunikasi efektif dalam pembelajaran tahfidz. Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan, 3(2), 101–110.

Mahsun, M. (2017). Strategi komunikasi dalam pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Dakwah, 11(1), 45–56.

Mulyana, D. (2010). Ilmu komunikasi: Suatu pengantar. Remaja Rosdakarya.

Nasution, A. (2019). Tasmi’ dalam pembinaan tahfidz: Studi kasus di pesantren salaf. Jurnal Studi Qur’an dan Hadis, 10(1), 88–95.

Nurhidayah, L. (2021). Peran kyai dalam pembinaan santri di pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(1), 25–33.

Pace, R. W., & Faules, D. F. (2005). Komunikasi organisasi. Remaja Rosdakarya.

Rahmawati, E. (2016). Efektivitas komunikasi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 59–67.

Sudrajat, A. (2022). Manajemen program tahfidz di pondok pesantren. Jurnal Kependidikan Islam, 5(1), 11–20.

Sulaiman, M. (2020). Interaksi pembina-santri dalam konteks pendidikan Islam. Jurnal Komunikasi Dakwah, 4(1), 22–30.

Syakur, A. (2018). Dinamika komunikasi guru dan santri di lingkungan pesantren. Jurnal Ilmu Dakwah, 39(1), 34–42.

Zakiyah, R. (2019). Strategi komunikasi guru dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Jurnal Komunikasi Islam, 2(2), 76–83.

Zuhairini, Z., Mudjito, M., & Syamsul, M. (2004). Metodologi pengajaran agama Islam. Bumi Aksara.

Downloads

Published

2025-03-31

How to Cite

Muslihatun Amaliah, & Ilah Holilah. (2025). Strategi Komunikasi dalam Pembinaan Tahfidz di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thabraniyah. Nian Tana Sikka : Jurnal ilmiah Mahasiswa, 3(2), 133–143. https://doi.org/10.59603/niantanasikka.v3i2.797

Similar Articles

<< < 1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.